Selasa, 21 Desember 2010

Kasih Seorang Ibu


" Seorang Ibu yang sedang menggendong anaknya dan membawa belanjaanya sambil mengantri taxi jurusan Koya di Terminal Pasar Youtefa "
Walaupun keadaan Pasar pada saat itu panas, pengap, hiruk pikuk, namun si anak tetap nyaman dalam pelukan Kasih Ibunya...semua itu karena Kasih Ibu yang dengan setia, sabar, menjaga anaknya.

Sama seperti...Ibu kita semua yang dengan Setia, Sabar, Kasih membesarkan kita semua, walaupun kita sebagai anaknya, kadang menyakiti hatinya, membuatnya menangis, bahkan jatuh sakit karena ulah kita anaknya, tapi Kasih Sayangnya untuk kita Anaknya tidak pernah Pudar, Tidak Pernah Hilang.

Makasi Untuk Ibu, Mama, Mami Atas Kasih dan Sayang yang tak pernah pudar
Selamat Hari Ibu, Desember 2010.

Selasa, 12 Oktober 2010

Yang Terlupakan.........!!!!!!!!!!


Foto Terakhir Tanggal 3 Oktober 2010
Lokasi/ Local Name : Kali Kemiri, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua

Lyric " Kali Kemiri " by : Black Brothers, era 80-90an
Hari minggu telah tiba
Betapa senangnya
Marilah tamasya ,gembira ria
Mari,mari, kita pergi ke Kali Kemiri
Betapa sejuknya air dan hawanya
Indah tempatnya jauh diatas sana, kali kemiri
Tersembunyi di balik pohon nan yang tinggi, kali kemiri
Sore hari kita kembali, bahagia di hati
Senangnya, bernyanyi riang di hati



Ini merupakan penggalan lyric dari sebuah lagu yang pernah terkenal dan dikenal, yang dinyanyikan oleh salah satu group band kebanggaan masyarakat Papua.
isi dari lyric ini sangat menggambarkan tentang suatu keindahan, kebahagiaan, dan kebanggaan atas Anugerah yang di berikan-NYA, yaitu Sungai/ Kali Kemiri yang selalu membawa kebahagiaan bagi semua orang. Sehingga untuk mengabadikan rasa syukur tersebut, Black brothers menyanyikannya dalam lagu ciptaan mereka. Mereka ingin menyampaikan kepada semua, bahwa kali kemiri begitu indah, kali kemiri sejuk, dan membawa kedamaian bagi mereka.

Namun waktu berlalu, berganti, lagu Black Brothers yang berjudul Kali Kemiri hanya sebuah kenangan indah dari sebuah Anugerah yang telah tiada...karena kita tidak menjaganya, karena kita tidak peduli.

Kelas Lingkungan, Sekolah Alam Hirosi Papua


Kelas Larva, Sekolah Alam Hirosi Papua.

Materi : Hasta Karya Mendaur Ulang Sampah Botol Bekas.
Instruktur : Fransisco Weriditi.

Tujuan : Mengajarkan bagaimana seorang Siswa Sekolah Alam Hirosi berinteraksi, menjadi Kreatif dan peka terhadap Lingkungan di sekitarnya.




Kelas Kepompong, Sekolah Alam Hirosi Papua

Materi : Belajar Pengetahuan Kompas Dasar
Instruktur : Alfa Tamaela.

Tujuan : Sebagai Kelas Lanjutan, dan sebagai seorang Pencinta Alam yang akan berinteraksi dengan hutan,dan Pelestarian Alam, siswa diajarkan untuk mengetahui pengetahuan dasar penggunaan Kompas. dan akan diperdalam pada kelas lanjutan tentang mahir menggunakan kompas.

Hari/ Tanggal : Minggu, 10 Oktober 2010
Tempat : Sekolah Alam Hirosi Papua, Kawasan Penyangga Selatan CA Cycloops, Kabupaten Jayapura, Papua.

Selasa, 05 Oktober 2010

Belajar di Alam, dari Alam dan Bersama Alam


Dalam Rangka Membina Generasi Muda khususnya Siswa belajar, Kelas Lingkungan, Sekolah Alam Hirosi Papua,dalam Partisipasi Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta menumbuhkan rasa cinta terhadap Kepedulian Lingkungan, dan Konservasi Sumber Daya Alam, juga membentuk generasi muda yang mampu menjadi Motifator dalam Penegakan Supremasi Hukum Lingkungan Hidup dan Konservasi SDA.
Maka Siswa Belajar, Kelas Lingkungan, Sekolah Alam Hirosi Papua, melakukan Studi Lapangan/Pengamatan Lapangan di daerah Kawasan Penyangga Selatan Cagar Alam Cycloops, Kabupaten Jayapura. Pada Studi Lapangan ini, para Siswa Belajar di ajak untuk melihat secara langsung masalah-masalah Lingkungan di lapangan, khususnya Kawasan Penyangga selatan Cycloops.
Pada Studi Lapangan ini, Siswa terbagi atas 4 ( empat ) Kelompok belajar, dengan masing-masing tugas pengamatan, yaitu yang mengamati :
- Fenomena Alam.
- Insekta.
- Kerusakan Hutan.
- Mamalia, sebab akibat dari ulah manusia dll.

Studi Lapangan ini diikuti oleh sekitar 50an Peserta yang terdiri dari :
- Siswa belajar, Kelas Lingkungan, Sekolah Alam Hirosi Papua.
- Siswa Bina Cinta Alam, CPA Hirosi Cab.SMA YPPK Teruna Bakti Waena, Kota Jayapura.

Pendamping :
- Pengurus Pusat CPA Hirosi Papua.
- Pengurus Daerah CPA Hirosi Kabupaten Jayapura.
- Pengurus daerah CPA Hirosi Kota Jayapura.
- Instruktur dan Senior Sekolah Alam Hirosi Papua

Daerah Pengamatan :
- Start : Sekolah Alam Hirosi Papua - Kampung Kemiri, Kel.Hinekombe - Kawasan Penyangga Selatan Cagar Alam Peg.Cycloops, Kabupaten Jayapura.

Hari/ Tanggal : Minggu, 3 Oktober 2010
Jam : 7.00 pagi wip.
Kegiatan : Ibadah Renungan Minggu Pagi, Pembagian kelompok, Pembagian Marikulasi Pengamatan, pengamatan Lapangan.

Hasil Pengamatan akan di bahas dalam Kelas Lingkungan Sekolah Alam hirosi dan Kelas Bina Cinta Alam CPA Hirosi Cab.SMA YPPK Teruna Bakti Waena, kota Jayapura.

Sabtu, 02 Oktober 2010


‎" Better City, Better Life " Kota yang lebih baik, Kehidupan yang Lebih Baik " Tema Hari Habitat Dunia, Senin 4 Oktober 2010.

Hari Habitat Dunia dirayakan setiap tahun pada hari Senin Minggu pertama bulan Oktober untuk merefleksikan keadaan pemukiman manusia dan hak rakyat untuk tempat tinggal yang memadai. Hal ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa mereka bertanggung jawab atas kehidupan generasi berikutnya di masa depan.

Hari Habitat Dunia dirayakan di banyak negara di dunia, termasuk di tempat-tempat seperti Angola, Cina, India, Meksiko, Polandia, Uganda dan Amerika Serikat. Dan di seluruh dunia diselenggarakan untuk melihat masalah urbanisasi yang cepat dan dampaknya terhadap lingkungan dan kemiskinan manusia.

Kamis, 02 September 2010

Dua Karya Agung untuk Kita Marsyarakat Jayapura yang Harus di Jaga dan di Lestarikan


Luas Lahan Basah Indonesia diperkirakan mencapai 534.000 kilometer persegi.
Namun kelimpahan air ini tidak terdistribusi dengan baik di musim-musim tertentu, khususnya musim kemarau/ panas yang berkepanjangan. Hal ini diperburuk pula dengan kerusakan hutan dan lingkungan yang mempengaruhi siklus hidrologis. Kita harus bertindak cepat untuk mengurangi laju kerusakan lingkungan di daerah-daerah resapan air, daerah aliran sungai dan lahan-lahan gambut.

Demikian pula dengan kita masyarakat jayapura, baik kabupaten dan kota, yang telah diberikan dua karya agung yaitu :

- Cagar Alam Peg.Cycloops/ Robong Hollo.
- Danau Sentani.

Dimana Cagar Alam Peg.Cycloops/ Robong Hollo yang menjadi penyuplai kebutuhan air dan oksigen untuk kita masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura, juga rumah bagi flora dan fauna Indemik( asli ) Papua,semakin rusak karena di eksploitasi secara besar-besaran.

Begitupula dengan Danau Sentani yang memberi kehidupan bagi masyarakat yang hidup di pesisir danau, khususnya Suku Sentani, juga kaum migran semakin tercemar oleh sampah, limbah pembuangan keluarga,industri,dll,bahkan yang terjadi sekarang danau Sentani semakin dangkal, akibat sendimentasi, yang disebabkan oleh eksploitasi/ penambangan-penambangan pasir/batu disekitar danau, bahkan yang lebih dan sangat berbahaya lagi danau Sentani terindikasi tercemar oleh Mercury.

Apabila kita tidak sadar, dan masih tetap dengan keegoisan kita manusia, khususnya masyarakat Jayapura. Suatu saat dua Karya Agung ini akan hilang, musnah, dimana cycloops/ Robong Hollo tidak lagi memberi air, udara yang segar untuk kita, Danau Sentani menjadi kering dan dijadi tempat sampah.

Minggu, 22 Agustus 2010

Surat yang ditulis Tahun 2070


Surat yang ditulis Tahun 2070

Sekarang tahun 2070
Saya baru masuk usia 50 tahun,
Namun saya tampak dan merasa seperti usia 85 tahun
Saya mempunyai masalah serius dengan ginjal, karena saya kurang minum air
Saya khawatir, saya tidak punya waktu lama lagi untuk hidup
Saya adalah salah seorang yang tertua di lingkungan saya
Saya ingat ketika saya berusia 5 tahun
Semuanya sangat berbeda
Banyak pohon ditaman, banyak rumah dengan kebun yang asri,
dan dapat menikmati hujan gerimis barang setengah jam
Sekarang saya menggunakan kain dengan minyak mineral
untuk membasuh tangan
Dahulu, wanita mempunyai rambut yang indah.
Sekarang, kita harus cukur gundul, agar tidak perlu mencucinya dengan air
Dan ayah mencuci mobilnya dengan air dari PDAM.
Sekarang, anak saya tidak percaya bahwa air disia-siakan hanya untuk cuci mobil
Saya ingat ada seruan “ HEMAT AIR “
melalui poster, radio dan TV, tapi tidak ada yang peduli
Kami kira air akan selalu ada sampai kapanpun
Sekarang, sungai, danau, waduk, dan air tanah kering dan tercemar
Industri terhenti samasekali, pengangguran tinggi sekali
Instalasi penyulingan air laut merupakan kesempatan kerja utama
dan tenaga kerjanya mendapatkan imbalan berupa air minum
Memperebutkan sekaleng air di jalanan suatu hal yang biasa
Makanan 80 % sintetis
Dahulu direkomendasikan untuk minum 8 gelas per hari
Sekarang, saya hanya diperbolehkan minum setengah gelas per hari
Kita sekarang harus memakai pakaian sekali pakai,
Ini berarti akan meningkatkan sampah dalam jumlah yang besar
Kita pergunakan septic tanks,
karena sistem sanitasi tidak dapat bekerja akibat kekurangan air
Semua orang tampak mengerikan: berkeriput akibat dehidrasi,
penuh luka disebabkan oleh radiasi ultra violet,
akibat lapisan ozon hampir hilang.
Kanker kulit, infeksi saluran pencernaan dan saluran kemih
Merupakan penyebab kematian utama.

Karena mengeringnya kulit yang berlebihan, anak muda usia 20 tampak seperti 40 tahun.
Para Ilmuwan tidak mempunyai solusi terhadap masalah ini.
Air tidak dapat diproduksi, oksigen tidak cukup akibat kurangnya pepohonan dan tumbuh-tumbuhan, dan kemampuan intelektual generasi muda sangat terganggu.
Bentuk spermatozoa di banyak laki-laki telah berubah.
Sebagai konsekuensinya, bayi lahir tidak sempurna, mutasi / berubah dan cacat fisik.
Tingkat Harapan Hidup hanya 35 tahun.
Air menjadi harta karun yang didambakan.
Zona hijau yang dilalui sungai dijaga oleh tentara bersenjata.
Tempat dimana saya tinggal, tidak ada pohon, karena sangat jarang hujan.
Kalau ada hujan, tentu hujan asam.


Dahulu kita telah diingatkan untuk memelihara lingkungan,
tapi tidak ada yang peduli.
Saya bercerita kepada anak saya tentang lapangan hijau, bunga yang indah, hujan, bagaiman dulu kami berenang dan ikan-ikan di sungai dan waduk, minum air sesuka kami dan betapa sehatnya orang-orang ketika itu.
Dia bertanya:
Ayah! Mengapa sekarang tidak ada air?
Salahkah saya ?
Generasi saya telah menghancurkan lingkungan.
Kami tidak mengindahkan tanda-tanda peringatan bahaya.
Sekarang anak-anak kita harus membayar sangat mahal!
Segera, saya berfikir,
hidup di bumi tidak memungkinkan,
akibat kerusakan alam telah mencapai taraf yang tidak dapat diubah lagi.
Bagaimana kalau saya kembali ke masa lalu dan menjadikan umat manusia memahami …………….
...kita masih punya waktu untuk menyelamatkan Planet Bumi kita.



ini dibuat oleh seseorang yang berbakat “ Ria ”
Penerjemah ke Bahasa Indonesia,
Trie M Sunaryo
STT Sapta Taruna
Artikel dipublikasikan di majalah " Crónicas de los Tiempos “, April 2002.

Jumat, 20 Agustus 2010

Seperti Apa Hutan Papua dikemudian Hari...?


Laju Penebangan Hutan di daerah Papua yang merupakan hutan tropis- termasuk indonesia- mencapai 14,6 juta hektar per tahun. hutan itu kemudian diganti dengan tanaman perkebunan atau pertanian, tapi sering pula di biarkan terbuka atau atau menjadi lahan mati. Berbagai lembaga berupaya mengembalikan fungsi hutan sebagai penyangga kehidupan, melalui kerjasama pengelolahan berkelanjutan dan penegakan hukum bersama masyarakat. namun sampai saat ini masih saja terjadi pengerusakan, eksploitasi besar-besaran, dan perambahan hutan di papua. kalau kita rakyat papua tidak sadar akan hal tsb,.suatu saat hutan papua yang indah itu akan hilang, punah..hanya sebagai kenangan

Kamis, 19 Agustus 2010

Bersatulah Pemuda Indonesia


65 tahun lalu, Sang proklamator dengan lantangnya menyatakan Kemerdekaan Bangsa ini, hari ini Sang Merah Putih Berkibar diseluruh bumi Papua, sebagai tanda Papua bagian dari Ibu Pertiwi,.Bersatulah Pemuda Indonesia, berkarya selalu untuk Anugerah indah dari Kemerdekaan ini......

..Kita masih punya waktu..Sebelum terlambat..


Perubahan Iklim telah terjadi sebagai akibat penggunaan bahan bakar fosil yang berlebihan. Kenaikan suhu, pergeseran musim yang kita rasakan sekarang, punahnya berbagai species, serta pemulihan karang adalah beberapa dampak perubahan iklim yang sangat mengancam kehidupan mahluk hidup. Komitmen dari kita manusia menjadi syarat utama dalam menekan laju perubahan iklim, Kita masih punya waktu selamatkan planet bumi kita,.kalau tidak sekarang, kapan lagi? kalau tidak kita siapa lagi?