Kamis, 02 September 2010

Dua Karya Agung untuk Kita Marsyarakat Jayapura yang Harus di Jaga dan di Lestarikan


Luas Lahan Basah Indonesia diperkirakan mencapai 534.000 kilometer persegi.
Namun kelimpahan air ini tidak terdistribusi dengan baik di musim-musim tertentu, khususnya musim kemarau/ panas yang berkepanjangan. Hal ini diperburuk pula dengan kerusakan hutan dan lingkungan yang mempengaruhi siklus hidrologis. Kita harus bertindak cepat untuk mengurangi laju kerusakan lingkungan di daerah-daerah resapan air, daerah aliran sungai dan lahan-lahan gambut.

Demikian pula dengan kita masyarakat jayapura, baik kabupaten dan kota, yang telah diberikan dua karya agung yaitu :

- Cagar Alam Peg.Cycloops/ Robong Hollo.
- Danau Sentani.

Dimana Cagar Alam Peg.Cycloops/ Robong Hollo yang menjadi penyuplai kebutuhan air dan oksigen untuk kita masyarakat Kota dan Kabupaten Jayapura, juga rumah bagi flora dan fauna Indemik( asli ) Papua,semakin rusak karena di eksploitasi secara besar-besaran.

Begitupula dengan Danau Sentani yang memberi kehidupan bagi masyarakat yang hidup di pesisir danau, khususnya Suku Sentani, juga kaum migran semakin tercemar oleh sampah, limbah pembuangan keluarga,industri,dll,bahkan yang terjadi sekarang danau Sentani semakin dangkal, akibat sendimentasi, yang disebabkan oleh eksploitasi/ penambangan-penambangan pasir/batu disekitar danau, bahkan yang lebih dan sangat berbahaya lagi danau Sentani terindikasi tercemar oleh Mercury.

Apabila kita tidak sadar, dan masih tetap dengan keegoisan kita manusia, khususnya masyarakat Jayapura. Suatu saat dua Karya Agung ini akan hilang, musnah, dimana cycloops/ Robong Hollo tidak lagi memberi air, udara yang segar untuk kita, Danau Sentani menjadi kering dan dijadi tempat sampah.